Dua warga Jember dengan status pasien dalam pengawasan virus corona 19. 16 orang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP), 242 berstatus Orang Dengan resiko (ODR)
MASJIWO.COM – Selasa (17/3/2020) sekitar pukul
11.00 WIB, saya tiba di ruang komisi C DPRD Jember. Saya kaget, ternyata rapat
dengar pendapat antara Komisi C, Dinas Kesehatan dan para pengelola rumah sakit
dilakukan tertutup.
![]() |
Rapat dengar pendapat antara Komisi D DPRD Jember dengan Dinkes Jember dan Rumah Sakit |
Awalnya, pelaksaan rapat itu terbuka, namun
karena ada permintaan off the record, ruang rapat ditutup. Ada apa?
Saya bertanya, pembahasan apa yang tidak
tersampaikan tersebut. Setelah selesai rapat, saya mendatangi kepala dinas
kesehatan Jember Dyah Kusworini. Saya dan teman-teman jurnalis melakukan wawancara
tentang hasil rapat tersebut
Ternyata..
Jumlah warga dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
virus corona 19 di RSD dr Soebandi Jember mencapai tiga orang. Satu orang sudah
dilakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel tes uji virus corona, hasilnya
negatif. Sedangkan dua orang lainnya masih dilakukan observasi.
Selain itu, jumlah warga yang bersatus orang
dalam resiko (ODR) mencapai 242 orang. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai
16 orang. “Untuk orang dalam resiko memang sudah sangat banyak, 242,” kata
kepala Dinas Kesehatan Jember Dyah Kusworini.
Menurut dia, jumlah Orang Dalam Resiko (ODR)
tersebut tak hanya warga yang datang dari luar negeri, seperti pulang dari
umroh, mahasiswa yang perjalanan keluar negeri dan lainnya. Tapi juga keluarga
dari orang dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang mencapai 16 orang.
“Keluarganya juga dipantau dengan ketat oleh
Puskesmas,” ujar dia.
Dyah menerangkan, dari 242 ODR, sekitar
170 orang sudah dinyatakan dalam kondisinya sehat dan sudah selesai dipantau
selama 14 hari. “Sisanya masih dalam proses pemantauan, karena sampai sekarang
masih berlangsung,” terang Dyah.
Dia mengatakan, pemantauan dilakukan dengan
melihat gejala yangmuncul pada warga, seperti
gejala yang menyerupai influenza.
“Karena dari ODR bisa meningkat menjadi ODP. Kalau ODP Kami lakukan
pemantau ketat melebihi ODR, karena bisa meningkat menjadi Pasien dalam
pengawasan (PDP),” ucap dia.
RSD dr Soebandi merupakan rumah sakit rujukan untuk beberapa
Kabupaten. Seperti Kabupaten Bondowoso, Lumajang, Banyunwangi, Situbondo dan
lainnya. Tiga orang berstatut PDP tersebut tercatat pernah melakukan perjalanan
keluar negeri.
“Yang masuk dalam pantauan dan catatan kami,
itu tidak sepenuhnya orang Jember, bisa jadi rujukan dari Jawa Timur bagian
timur,” jelas dia.
Anggota Komisi D DPRD Jember Nur Hasan
menegaskan, tiga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona 19 itu memang dari
Jember. Mereka dirawat di RSD dr Soebandi. “Kalau 16 ODP itu tidak dari
Jember semua, ada yang dari Situbondo,”
pungkas dia.
EmoticonEmoticon