300 warga Jember menderita penyakit DBD. Dua diantaranya meninggal dunia karena terlambat dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan.
MASJIWO.com – Virus corona 19 memang memenuhi pemberitaan di
berbagai Negara, tak terkecuali Indonesia. Membaca berita daring dipenuhi
dengan kata-kata corona 19, menonton televisi berita tentang corona, membaca pesan
di whatsapp pun corona.
Lalu, bagaimana dengan penyakit lain yang
mengancam nyawa manusia. Seperti Demam Berdarah Dengue (DBD). Sejak kemarin,
saya bertanya, berapa jumlah penderita penyakit ini. Saya kirim pesan pada
Kepala DInas Kesehatan Jember Dyah Kusworini, namun tak dibalas.
![]() |
foto dokumentasi PMI Jember: Petugas PMI Jember saat melakukan Fogging untuk mencegah penyakit DBD |
Lalu, pada Selasa (17/3/2020), saya berhasil
mewawancarainya di DPRD Jember.
Faktanya..
300 warga Jember menderita penyakit demam
berdarah dengue (DBD). Bahkan, dua diantaranya sudah meninggal dunia. Jumlah penderita
DBD itu tercatat sejak Januari 2020 sampai sekarang.
“Jumlah itu masih dibawah grafik maksimal yang
pernah ada, separuhnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jember Dyah Kusworini.
Menurut dia, jumlah tersebut masih berada pada
grafik tengah dari kasus yang pernah terjadi selama lima tahun. Namun, warga
Jember sudah meninggal dunia karena
kasus DBD tersebut mencapai dua orang. “Yang meninggal sudah ada dua. Itu sudah
terlapor pada provinsi,” tutur dia.
Penyebab meninggalnya dua orang tersebut karena
mereka terlambat dibawa pada fasilitas
pelayaanan kesehatan. Sementara, kondisi mereka sudah dalam Demam Shock Syndrome (DSS). “Saya berharap
pada masyarakat, apbila sakit segera
datang ke fasilitas kesehatan,” terang Dyah.
Dia berharap agar masyarakat melakukan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3 M.
yakni mengubur, menguras dan menutup
benda- benda yang bisa menampung air.
Selain itu, juga menjaga kesehatan agar tidak mudah terserang penyakit.
Beberapa waktu lalu, 15 warga Desa Lampeji Kecamatan
Mumbulsari menderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Untuk mencegah bertambahnya
korban, Palang Merah Indonesia (PMI) Jember melakukan fogging atau pengasapan pada rumah warga Sabtu (29/2/2020).
Rumah warga yang dilakukan fogging
meliputi RW 08 dan RW 09 di Desa Lampeji. “Total ada 15 warga
yang menderita DBD, satunya balita,”
kata Kepala Desa Lampeji Ari Wahyudi .
Permintaan
fogging
tersebut agar nyamuk aedes
aegypti yang menyebabkan penyakit DBD tersebut mati. Selain itu, korban yang
menderita DBD tidak bertambah. “Kami berterima kasih pada PMI Jember yang melakukan foging,” tutur
dia.
PMI Jember siap menerima permintaan fogging masyarakat. Caranya tinggal mendatangi markas PMI Kabupaten Jember di Jalan Jawa Nomor 56 Sumbersari
EmoticonEmoticon