![]() |
Foto diambil dari https://pixabay.com/id/uang-koin-mata-uang-bisnis-924828/ |
Ada uang yang tidak terpakai
sebanyak RP 50 juta. Namun, aku bingung mau diivestasikan untuk apa. Mau
dijadikan modal untuk memulai bisnis, belum menemukan ide bisnis yang tepat. Selain
itu, juga ragu karena khawatir gagal. Sayang, uang segitu kalau hilang tanpa
mendapatkan hasil.
Tapi, namanya bisnis harus
dimulai. Kalau tidak diawali, tak akan pernah tercapai. Tidak boleh tidak,
harus segera dilakukan. Kalau bukan sekarang kapan lagi, kecuali mau tertinggal
dengan kemajuan zaman
Akhirnya, saya mulai mencari
informasi bisnis yang tepat di era milenial ini. Mesin mencari google
mengarahkan saya menuju pada website moneysmart.
Disana, saya mulai membaca satu persatu konten yang berisikan
tentang keuangan. Banyak inspirasi yang bisa didapatkan
Misal, bisnis yang cocok di tahun
2019 ini adalah bisnis yang berbasis teknologi dan internet. Apalagai sekarang
sudah zaman digital. Mau apa saja tinggal klik, lalu barang dikirim. Misal belanja
di toko online seperti bukalapak, shopee, lazada atau tokopedia.
Halaman selanjutnya di website moneysmart saya mendapatkan konten yang berjudul ramalan bisnis: kopi kekinian makin menjamur di tahun 2019 tahunnya babi tanah. Sepertinya, ide ini cocok sekali untuk ku terapkan.
Sebab, tempat kelahiran saya
merupakan daerah penghasil kopi, yakni di Kabupaten Bondowoso. Kopi yang
terkenal adalah kopi arabika Java Ijen Raung, kopi yang tumbuh di atas Pegunungan Ijen, dengan ketinggian sekitar 1500 Mdpl. Selain itu, juga kopi
arabika argopuro yang berada di Pegunungan Argopuro
Keraguan untuk memulai bisnis
saya tepis. Saya memberanikan diri untuk memulainya. Akhirnya, sebagian uang Rp
50 juta saya alokasikan untuk mencoba bisnis kopi. Saya datang langsung ke
petani di Gunung Argopuro dan Gunung Ijen. Saya membeli kopi
![]() |
foto screenshot instagram akun penjualan kopi |
Bisnis butuh inovasi. Kalau Cuma sekedar
menjual, semua orang bisa. Namun inovasi menjadi penentu perkembangan sebuah
usaha. Kopi saya kemas dengan menarik dan menonjolkan keunggulannya. Apalagi,
arabika Ijen merupakan kopi yang sudah diimpor ke Amerika dan Eropa.
Tentu, kopi ini sudah memiliki
kualifikasi yang bagus sehingga bisa dikirim kesana. Keunggulan inilah yang
saya angkat dalam penjualan kopi. Baik secara offline dan online. Saya menjualnya
di beberapa marketplace. Ternyata,
pembelinya cukup banyak
Selanjutnya, saya mulai membuka
warung. Selain menjual kopi bagi para pengunjung, juga sebagai tempat untuk
produksi dan pengelolaan kopi yang dijual secara online. Pelan tapi pasti,
semua harus dijalani, berproses dari yang kecil.
Bagaimana Cara Mengelola Uang?
Saya sempat berpikir keras,
bagaimana memanfaatkan uang yang tidak terpakai agar bisa menghasilkan. Kebingungan
untuk investasi yang tepat. Di website moneysmart, saya berupaya mempelajarinya.
Saya mendapatkan banyak tips disini.
Dalam berinvetasi, pertama yang
harus diperhatikan adalah tujuan investasi. Selain untuk memutar uang agar
bertambah, juga ada tujuan lebih spesifik, misal ingin membeli rumah.
Kedua, memahami dasar investasi. Ketiga
memahami risiko. Ke empat menggunakan uang sendiri. Kelima jangan fokus hanya
pada satu investasi, namun pilih berbagai investasi lainnya.
![]() |
foto dari https://economy.okezone.com/read/2018/06/09/320/1908604/jual-beli-hp-bekas-modal-cuma-rp6-juta-berapa-untungnya |
Saya cukup bingung memilihnya. Namun, saya putuskan uang ini saya untuk investasi di bidang jual beli alat elektronik. Meskipun tidak besar, seperti investasi emas batangan atau deposito dan reksadana. Namun cukup untuk menambah penghasilan. Uang itu saya gunakan untuk jual beli smartphone.
Lumayan, setiap bulan bisa
mendapatkan hasilnya. Saya hanya memasrahkan dana pada orang yang sangat saya
percaya untuk mengelola. Hasilnya tinggal dibagi sesuai dengan kesepakatan. Saya
dapat untung, dia juga dapat untung.
2019, Seperti Apa Perencanaan Keuanganmu?
2019, saya masih terus berpikir
bagaimana terus mengembangkan usaha agar bisa sukses di usia muda. Yang terlintas
dalam pikiran sejak dulu adalah bisnis kuliner. Bisnis makanan yang bisa
dinikmati oleh semua kalangan. Sekarang, menjualnya tak harus memiliki warung. Namun
bisa dijual secara online. Baik melalui go food atau grab food.
Kuliner yang seperti apa?
terbayang makanan khas. Namun tidak bisa memasak. Sementara, orang memulai
bisnis harus menguasai terlebih dahulu. Alternatif paling mudah adalah menjual
kuliner oleh-oleh makanan khas kota sendiri.
![]() |
foto dari https://www.moneysmart.id/4-peristiwa-ekonomi-indonesia-paling-disorot-di-2018/ |
Tak perlu produksi sendiri. Namun
menjual produk yang sudah tersedia. Pelan tapi pasti, belajar dulu pemasarannya
sambil belajar cara produksi. Setelah itu, dikembangkan sendiri, produksi
sendiri lalu jual sendiri.
Bukankah oleh-oleh khas berupa
makanan semakin menggeliat. Seiring dengan trend pengembangan wisata di setiap
daerah. Jadi, jika wisatawan datang, mereka akan mencari oleh-oleh khas untuk
dibawa pulang.
So, mulai sekarang,
pandai-pandalah merencanakan keuanganmu. Meskipun tidak mudah, namun harus
dipelajari agar tidak menyesal di kemudian hari. Agar ponsel cerdasmu
bermanfaat, bacalah ide-ide cemerlang untuk mengeloal keuangan di https://www.moneysmart.id/
Lalu, bagaimana perencanaan
keuanganmu di tahun 2019? Lets act!
#CerdasDenganUangmu
#CerdasDenganUangmu
EmoticonEmoticon