WISATA EDUKASI: Suasana museum tembakau di Jember, museum ini dibangun tahun 2014 lalu |
Di Indonesia, Museum tembakau di
bawah naungan lembagapemerintah hanya satu, yakni museum tembakau Jember. Museum ini tergolong unik, karena menyajikan barang-barang
artistik, seperti tembakau dari berbagai daerah dan alat-alat kuno bernilai
sejarah.
Seperti apa?
Lukisan tentang tembakau terpajang
rapi di dinding, ada orang tua yang merokok dan perempuan dengan hijaunya
tanaman tembakau, Bahkan, di lantai ada daun tembakau dari berbagai daerah yang
tersimpan menggunakan kaca. Belum lagi, alat linting rokok dan pajangan parfum
harum yang terbuat dari tembakau.
Di lantai dua, ratusan berbagai buku
berbaris rapi di rak bunder. Tangga menuju perpustakaan ini dihiasi dengan
berbagai quote para tokoh, seperti Emha Ainun Najib, Soekarwo dan Abdul Kahar
Muzakir. Tanganya juga unik, terbuat dari kayu dengan warna menarik.
Beberapa tembakau dari luar daerah dipajang di museum ini |
Itulah narasi pendek yang
menggambarkan keadaan di museum tembakau Jember. Nuansa museum sudah mulai tercium ketika
memasukinya. Karena desain tata letak yang rapi dan indah, serta pajangan yang
cukup mempesona.
Museum yang terletak di Jalan
Kalimantan, Sumbersari tersebut merupakan ide dari Desak Nyoman Siksiawati, mantan
Head Office UPT Pengujian Sertifikat Mutu Barang dan Lembaga Tembakau Jember.
Perempuan yang akrab disapa Desak
itu bercerita mendirikan museum berawal saat kunjungannya ke kebun tembakau, disana
dia melihat ada potensi yang bisa dibuat dari pemandangan tersebut.
Dia takjub pada aktivitas tanaman tembakau. Mulai dari proses menanam hingga para perempuan yang
melakukan sortase. Desak ingin menjadikan tembakau menjadi sesuatu yang
bernilai lebih. Karena ia tak bisa diremehkan. “Selama ini tembakau hanya
dijadikan rokok, padahal banyak manfaat lain,” katanya.
Tembakau disusun semenarik mungkin sehingga tampak artistik |
Tembakau tak bisa dipandang dari
sisi negatifnya saja. Sebab, tanaman itu mampu mendatangkan devisa yang cukup
banyak, bisa dibuat untuk kesehatan, pestisida dan parfum. “Kalau orang tidak
paham mungkin hanya melihat dari sisi negatifnya saja,” tuturnya.
Museum tembakau dibangun setelah dirinya berhasil membuat membuat tobacco information center. Tujuannya selain untuk mengenalkan
tembakau, juga ingin menjadikan tembakau sebagai alternatif wisata. Banyak
warga Jember yang menjadikan tembakau sebagai pekerjaan ketika datang musimnya. “Ini akan memiliki
dampak ekonomi yang menyeluruh dengan adanya pengakuan dan pengembangan
tembakau sebagai destinasi wisata,” terangnya.
Perpustakaan di lantai dua, berbagai buku tempo doele, tembakau dan lainnya ada disini |
Desak berdiskusi dengan asosiasi wisata agro, dia presentasi
tentang tembakau. Kemudian bertemu dengan
para pakar tembakau. Akhirnya membuatnya
yakin jika tembakau bisa memberikan banyak manfaat. “Waktu itu juga bertemu
dengan professor Sutiman Bambang Sumitro, penemu filter rokok sehat,” ucapnya.
sudut lain yang berisi tentang berbagai macam pernak-pernik tembakau |
Pendirian museum tembakau sempat
ditanyakan oleh para karyawannya. Karena tempat yang awalnya perpustakaan itu
masih normal dan bisa digunakan. “Saya jawab, kenapa harus museum, karena tidak
semua orang suka baca. Agar orang tertarik, salah satunya dengan museum, tanpa
membaca mereka sudah bisa belajar,” jelasnya perempuan kelahiran Bali tersebut.
rak buku bundar yang menarik |
Melalui museum tembakau, ibu tiga
anak itu memberikan edukasi pada pengunjung.
Yakni memberikan wawasan dan mampu
membangkitkan nasionalisme. Sebab tembakau merupakan tanaman kekayaan bangsa.
“Saya ingin punya semua jenis tembakau nusantara ada disini,” tuturnya.
bila membutuhkan referensi buku tentang tembakau, bisa berkunjung ke tempat ini |
Bagi Desak, museum tak harus
memiliki tempat yang besar dan luas. Namun, yang paling penting adalah konten museum
tersebut. Sehingga akan menjadi kekayaan
terakhir tembakau. Museum ini kerap dikunjungu oleh para pelajar, mahasiswa maupun peneliti. Setiap harinya ada sektiar 20 pengunjung.
EmoticonEmoticon