Wisata Rengganis di Desa Glingseran
Kecamatan Wringin semanis nama sang dewi. Meskipun masih seumur jagung, namun
sudah menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi. Panorama alam terasering, sungai yang
membentuk air terjun menjadi pemikat para pelancong.
Hamparan sawah yang luas, gunung tinggi menjulang menjadikan tempat wisata ini semakin indah |
Berkunjung ke tempat ini cukup
mudah, dari arah kota Bondowoso, kita menuju jalur ke Surabaya arah arak-arak.
Kemudian berhenti sebelum Koramil Wringin lalu menuju Desa Glingseran,
perjalanan menuju tempat ini sekitar 20 menit.
Saat tiba di lokasi, hamparan sawah
begitu luas. Setelah membayar tiket Rp 4000, kita akan berjalan di pingir sawah
menuju tempat pemandian Dewi Rengganis. Perjalanan ini cukup menarik karena
kita seperti sedang bersatu dengan alam.
Farelia, wisatawan asal Probolinggo
memilih berkunjung ke destinasi ini setelah mendapat informasi dari media
sosial. Dia mengajak keluarganya untuk melihat keindahan alam Bondowoso.
Sehingga bisa menghilangkan penat dari kejenuhan suasana kota.
Tangga warna-warni mempercantik wisata rengganis, secantik sang dewi |
Glingseran sendiri sekarang menjadi desa
wisata yang mengembangkan potensi desanya. Pendirian destinasi wisata dilakukan
setelah mendapat dorongan dari mahasiswa Universitas Jember yang sedang
melakukan KKN disana.
Farel menelusuri jalan setapak lalu
turun ke bawah. Tampak dari atas, gubuk tempat istirahat dan jalan warna-warni yang dibuat dari pohon
pinang. Sampai dibawah, Farel disapa oleh anggota Kelompok Sadar Wisata
(Pokdarwis) Glingseran. “Selamat datang mbak, selamat menikmati wisata
rengganis,” ucapnya ramah.
Sebelum melewati jembatan, Farel
tak lupa swafoto bersama keluarganya. Setelah dia berjalan menelusuri jalur
persahabatan. Jalur yang bisa dilewati oleh dua orang secara berdampingan. Lalu
melihat air sungai yang yang dipinggirnya terdapat bebatuan besar.
setiap tempat cocok untuk swafoto, mengabadikan kenang-kenangan bersama |
Bila tidak ingin berjalan kaki,
wisatawan bisa menggunakan flyng fox yang
disediakan. Sehingga bisa langsung menuju plataran Rengganis. Disana, wisatawan
bisa istrahat sebentar untuk melanjutkan ke puncak Sulaiman.
Menuju tempat ini, Farel akan
melewati watu kodok, yakni batu besar yang berbentuk kodok. Tempat ini menjadi
spot foto menarik pada wisatawan. Disebelahnya terdapat kolam renang bagi
anak-anak. Setelah itu, melewati jembatan warna-warni di atas sungai.
![]() |
watu kodok, batu yang besar yang mirip seperti kodok |
Darisana, suara air sungai yang
jatuh dengan ketinggian sekitar 15 meter dan membentuk air terjun sudah
terdengar. Mereka datang kesana untuk melihat potensi alam yang masih alami
ini. Farel harus turun dengan hati-hati agar tidak terjatuh.
Spot terakhir, mereka kembali ke
tempat pemandian Dewi Renganis yang dilewati. Rute ini menjadi tempat singgah
terakhir karena sebelum pulang, wisatawan bisa istirahat. Menikmati ayunan di
atas sungai, rehat di atas kayu, merebahkan badan diatas tempat tidur gantung
atau memilih bercengkrama di gazebo.
![]() |
mata air dewi rengganis, konon katanya kalau cuci muka awet muda, tapi mending berwudhu saja ya |
Bila ingin mencuci muka, bisa
memanfaatkan sumber mata air Rengganis yang konon bisa membuat awet muda.
Airnya bersih dan jernih. Saat lelah sudah hilang,Farel bersama keluarganya
pulang dengan perasaan lega. Tentu setelah mendokumentasian semua spot menarik
di lokasi ini.
EmoticonEmoticon